Halaman

PERNAH



Pernah, saat rindu ada kau tak bisa melakukan apapun selain menjatuhkan airmata. Ya, rindu ini rindu yang pengertian, rindu yang tahu diri, rindu yang tak seharusnya menunjukkan wujud pada sesuatu yang bukan miliknya.

Pernah, kita membaur dalam hangat canda. Tanpa tersadar, perlahan terlupa pada pasangan masing-masing. Disaat kembali kekehidupan semula, semua itupun seakan hilang tak berbekas. Yah, tak berbekas sedikitpun, bahkan di ingatanpun tidak.